KONSEP USAHA DAN REJEKI
PHYSICS IS REAL
Usaha merupakan besaran yang berhubungan dengan gaya dan perpindahan, karena usaha merupakan hasil kali komponen gaya F dan perpindahanya (∆s)
Secara matematis, definisi usaha dapat direpresentasikan sebagai
Untuk gaya (F) yang searah dengan perpindahan, usaha (W) dapat gambarkan sebagai berikut
Berdasarkan penjelasan diatas usaha atau kerja (W) didefinisikan sebagai perkalian gaya (F) dengan perpindahan (s2 – s1). Di mana gaya (F) merupakan perkalian antara massa (m) dan percepatan (a).
Dari dua persamaan tersebut, terlihat adanya korelasi antara massa (m, dalam hal ini besarnya rezeki yang diperoleh) dengan usaha atau kerja. Jika kita tinjau rumusanya satu persatu dimulai dari Gaya (F), dalam fisika gaya didefinisikan sebagai tarikan dan dorongan, nah dalam konsep rezeki gaya didapat padankan dengan dorongan setiap mahluk untuk mencari rezeki yang telah Allah SWT janjikan pada setiap mahluk ciptaanya.
Selanjutkan kita telaah lebih lanjut konsep percepatan (a) yang berlaku pada sebuah benda pada umumnya adalah percepatan gravitasi yang merupakan sebuah konstanta atau tetapan yang telah disepakati (9,8 m/s2), dalam konsep rezeki cepat atau lambatnya rezeki mengalir ke kehidupan setiap mahluk adalah hak dan ketetapan dari sang Maha Pencipta.
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Katakanlah, “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” – (Q.S Saba: 36)
أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasinya (bagi siapa yang Dia kehendaki)? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. – (Q.S Az-Zumar: 52)
Kesimpulan yang bisa diambil dari konsep ini bahwa untuk memperoleh rezeki yang lebih besar, kita harus memperbesar motivasi/ dorongan dalam berusaha (gaya) untuk memdapat rejeki yang halal dan berkah.
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
2. JENIS JENIS USAHA
Untuk gaya F yang membentuk sudut θ terhadap perpindahan W=,F s= F s cos θ maka persamaanya akan sebagai berikut
Nilai cos θ dapat berharga positif, negatif atau nol, sehingga W juga dapat bernilai positif, negatif, ataupun nol.
Usaha berbanding lurus dengan gaya dan perpindahan (dalam hal ini gaya yang segaris dengan perpindahan).Perpindahan dapat kita padankan dengan perpindahan kedudukan kita dihadapan Allah.
Dalam konsep fisika kita mengenal usaha positif, usaha negatif dan usaha bernilai nol, dimana nilai usaha nilai bregantung pada arah gaya yang berikan, dalam konsep rejeki hal inipun berlaku apakah kita mencari rezeki yang cara yang postif (usaha dengan cara yang halal) sehingga mendapat rejeki yang halal lagi berkaH , atau kita menjadi rezeki dengan cara yang negatif (dengan cara cara yang curang/haram) sehingga materinya mungkin kita dapatkan rezekinya menjadi tidak bermakna dan tidak mendapatkan berkah.ataukah kita melakukan usaha yang sia sia.
Dalam konsep rezeki, semakin besar dorongan atau gaya yang diberikan maka semakin besar pula rezeki yang anugrahkan Allah kepada kita. Jika dorongan atau gaya yang kita lakukan sejalan dengan perpindahan menuju kedekatan kepada Allah maka kita dikatakan melakukan usaha positif. Begitu pula sebaliknya jika Jika dorongan atau gaya yang kita lakukan berlawan dengan perpindahan yang terjadi malah menjauhikan kita dari Allah maka kita dikatakan melakukan usaha negatif.






Komentar
Posting Komentar