Catatan sederhana

catatan sederhana 
 
KONSEP USAHA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI, FISIKA DAN ISLAM
Istilah usaha lazim digunakan dalam  kehidupan sehari hari. Usaha dapat diartikan sebagai segala daya upaya atau kegiatan yang dilakukan manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kehidupan sehari hari apabila kita sudah melakukan suatu kegiatan walaupun tujuan dari kegiatan tersebut belum tercapai kita  dikatakan telah melakukan Usaha.
Dalam kehidupan sehari hari manusia memiliki banyak sekali tujuan hidup. Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup berlangsung tiada henti sampai manusia kadang lalai dan menjadi lupa akan Sang Maha Pencipta dan lupa akan tujuanya diciptakan
Tujuan dicptakan  manusia oleh Allah SWT adalah


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Tidak Aku Ciptakan Jin Dan Manusia Kecuali Untuk Beribadah Kepada-Ku,” (Surat Az-Dzariyat 56).

Dengan ayat diatas, patutulah manusia berusaha untuk melakukan Ibadah dan Amal sebanyak mungkin sehingga manusia dapat berfungsi sebagaimana tujuan awal Allah menciptakan manusia. Ibadah yang dilakukan manusia manfaatnya bukanlah untuk Allah SWT, tapi untuk manusia itu sendiri. Karena di akhirat kelak, tidak ada yang bisa membantu manusia kecuali amal baik selama hidup di dunia. Amal baik itu bisa berupa ibadah kepada Allah atau pun amal baik yang dilakukan terhadap sesama manusia, maka selagi didunia berusahalah menuju taqwa.

Pengertian usaha dalam fisika memiliki arti yang berbeda dengan istilah usaha dalam kehidupan sehari hari. Dalam fisika usaha, hanya dilakukan oleh gaya yang bekerja pada benda, dan suatu gaya dikatakan melakukan usaha pada benda jika gaya tersebut menyebabkan benda berpindah. Jadi meskipun pada benda bekerja gaya yang besar tetapi tidak mengalami perpindahan berarti tidak ada usaha pada benda tersebut.
Usaha diberi lambang W dari bahasa inggris “ work” yang didefinisikan sebagai hasil kali komponen gaya searah perpindahan (F) dengan besar perpindahanya ∆s. Usaha yang dilakukan gaya tetap (F) sama dengan hasil kali titik (dot product) antara gaya dan perpindahan (s). 


Bentuk representasi gambar yang menunjukkan besarnya usaha yang dilakukan gaya sehingga mengakibatkan adanya perpindahan

         Gaya F menyebabkan benda berpindah sejauh s sehingga menimbulkan usaha. Jika  usaha dapat diartikan sebagai segala daya upaya atau kegiatan yang dilakukan manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 

Dalam kajian islam usaha dapat diartikan sebagai segala daya atau kegiatan yang dilakukan manusia untuk mencapai Surga sebagai tujuan akhir dari kehidupan manusia. Untuk mencapai tujuan akhir ini manusia perlu melakukan usaha dengan cara beriman dan beramal saleh sesuai dengan ayat berikut

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً {*} خَالِدِينَ فِيهَا لاَيَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلاً

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya. (Al-Kahfi:107-108)

Dari ayat ini dapat dilihat bahwa untuk masuk ke surga firdaus dan menjadikan surga sebagai tempat tinggal yang kekal diperlukan usaha. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan beriman dan beramal shaleh

Sama halnya dengan Usaha dalam fisika dimana jika kita telah melakukan gaya namun tanpa ada perpindahan kita dikatakan belum melakukan Usaha  W= F.s  jika s = 0 maka sebesar apapun gaya yang diberikan (W=0), dalam kajian islam ketika menganogikan amalan dengan usaha, maka kita  harus menaati kaidah kaidah dalam beramal sehingga amal kita menjadi bernilai (amalan≠0).  


، فإذا كان العمل بغير علم كان ما يفسده أكثر مما يصلحه. والثاني النية في مبدئه لأن العمل لا يصلح إلا بالنية...والثالث الصبر في وسطه، يعني يصبر فيه حتى يؤديه على السكون والطمأنينة. والرابع الإخلاص عند فراغه، لأن العمل لا يقبل بغير إخلاص، فإذا عملت بالإخلاص يتقبل الله تعالى منك، وتقبل قلوب العباد منك

Artinya, “Sebagian orang bijak berkata, ‘Amalan butuh pada empat hal agar selamat: pertama, berilmu sebelum memulainya, karena amal tidak sah tanpa ilmu. Bila amal dilakukan tanpa ilmu, mudharatnya lebih banyak ketimbang maslahatnya. Kedua, niat pada saat memulainya, karena amalan tidak sah tanpa niat. Ketiga, sabar ketika menjalankannya agar mencapai ketenangan. Keempat, ikhlas ketika selesai beramal, karena amalan tidak akan diterima tanpa keikhlasan, bila kamu ikhlas Allah akan menerima amalanmu dan hati orang-orang yang beribah pada Allah (beriman) juga akan menerimanya.”

Dari ayat diatas dapat dilihat amalan kita harus didasarkan pada ilmu, diawali dengan niat, dan dilakukan secara khusu dan ikhlas sehingga amalan kita menjadi bernilai, bukan menjadi amalan yang kosong dan hanya menghasilkan gaya tanpa ada perubahan menuju jalan yang baik jalan yang diridoi oleh Allah SWT

Komentar

Posting Komentar